Selasa, 06 Juni 2017

Da vinci

Pada saat saya berpikir bahwa saya telah belajar bagaimana hidup, sebenarnya saya telah belajar cara untuk mati.

Senin, 03 April 2017

Rahasia huruf hijaiyah

> RAHASIA HURUF HIJAIYAH

مُّحَمَّدٌ رَّسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاء عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاء بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعاً سُجَّداً يَبْتَغُونَ فَضْلاً مِّنَ اللَّهِ وَرِضْوَاناً سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِم مِّنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُم مَّغْفِرَةً وَأَجْراً عَظِيماً

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam- penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mu’min). Allah menjanjikan kepada orang- orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” (QS. AL-FATH ayat 29)
 
Ada dua puluh sembilan huruf Hijaiyah. Awalnya adalah alif, kemudian ba, kemudian ta, dan akhirnya adalah ya. Huruf kedua, Ba, merangkum semua pengetahuan tentang wujud semesta. Ba adalah Bahr, Samudera. Setiap wujud sejatinya meng-ada di dalam “samudera” abadi ini. Renungkanlah perlahan sekali…

Ba-Bahr Al Qudrah-Samudera Kehendak
Tubuh kita dan segala benda-benda, air yang kita teguk dan udara yang kita hirup, segala yang kita lihat sentuh dan rasakan, padat cair dan gas, semuanya terbangun dari atom-atom. Kita semua sudah tahu itu. Meski atom bukanlah elemen terkecil dari benda-benda, sebagaimana telah ditunjukkan oleh para ahli fisika kuantum, mari kita batasi perjalanan kita hanya sampai di atom ini. Inti atom (nucleus) merupakan pusat atom. Seberapa besar inti atom ini? Jika kita perbesar ukuran sebiji atom menjadi sebesar bola berdiameter 200 meter, maka besarnya inti atom adalah sebesar sebutir debu di pusatnya.
Hebatnya, sebutir debu ini membawa 99,95% massa atom seluruhnya yang dipadatkan oleh strong nuclear force ke dalam partikel proton. Sementara elektron-elektron sangatlah ringan dan bergerak mengelilingi proton pada jarak yang jauh sekali. Seberapa jauh? Jika kita perbesar ukuran elektron menjadi sebesar biji kelereng, maka jarak antara elektron ini ke inti atom adalah sejauh satu kilometer! Ada apa di antara elektron dengan proton? Tidak ada apa-apa. Hanya ruang kosong semata sepanjang jarak satu kilometer itu!

Sebutir garam terdiri dari banyak sekali atom. Jika kita bisa menghitung satu milyar atom dalam sedetik, maka kita membutuhkan lebih dari lima ratus tahun untuk menghitung jumlah seluruh atom di dalam sebutir garam saja! Atom-atom itu secara rapi membangun wujud sebutir garam. Dan di dalamnya terbentang ruang kosong di antara atom-atomnya. Sebagaimana samudera. Sebutir garam mewujud di dalamnya. Ia “berenang” dan meng-ada di dalamnya. Juga kita dan semua benda-benda.

Wujud kita sejatinya selalu berada di dalam samudera ruang kosong….di dalam samudera atomis gaya-gaya….di dalam samudera kehendakNya (Bahr al-Qudrah)…

Dari Husein bin Ali bin Abi Thalib as. :
Seorang Yahudi mendatangi Nabi Muhammad SAW. Pada saat itu Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib as bersama Nabi.
Yahudi itu berkata kepada Nabi Muhammad SAW : “apa faedah dari huruf hijaiyah ?”
Rasulullah SAW lalu berkata kepada Ali bin Abi Thalib as, “Jawablah”.
Lalu Rasulullah SAW mendoakan Ali, “ya Allah, sukseskan Ali dan bungkam orang Yahudi itu”.
Lalu Ali berkata : “Tidak ada satu huruf-pun kecuali semua bersumber pada nama-nama Allah swt”. Bersambung

Minggu, 26 Maret 2017

Rumusan

Adalah suatu rumusan yang masa saat itu aku dikenalkan sejak kecil. Saat kecilku aku diajarkan bermain (dolanan), didalam dolanan ada yang bisa saya sebut pra dolanan, yaitu biasa dari houngpimpah (memilih siapa yang menang) atau shut. Dalam kajian saya houng adalah Tuhan untuk bahasa Sansekerta/ Jawa Kuna. Houngpimpah adalah dimana kita terpilih untuk berlaku mengenal atau dikenalkan secara tidak langsung pengenalan pada KeTuhanan beserta sifatnya. Ke Tahanan beserta sifatnya adalah sama pemahaman bagi mereka yang memiliki keyakinan dalam bermain tersebut.

Misal yang saya kutip dari internet tentang mengenal Tuhan pada umat Budha, seperti berikut;
“ Atthi bhikkhave ajâtam abhûtam akatam asankhatam,
no ce tam bhikkhave abhavisam ajâtam abhûtam akatam asankhatam,
nayidha jâtassa bhûtassa katassa sankhatassa nissaranam paññâyetha.
Yasmâ ca kho bhikkhave atthi ajâtam abhûtam akatam asankhatam,
Tasmâ jâtassa bhûtassa sankhatassa nissaranam paññâya’ ti. “

“ Para bhikkhu, ada Yang Tidak Dilahirkan, Tidak Dijelmakan, Tidak Diciptakan, Yang Mutlak. Para bhikkhu, bila tidak ada Yang Tidak Dilahirkan, Tidak dijelmakan, Tidak Diciptakan, Yang Mutlak, maka tidak ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, dan pemunculan dari sebab yang lalu. Tetapi para bhikkhu, karena ada Yang Tidak Dilahirkan, Tidak Dijelmakan, Tidak Diciptakan, Yang Mutlak, maka ada kemungkinan untuk bebas dari kelahiran, penjelmaan, pembentukan, dan pemunculan dari sebab yang lalu. “

Tuhan Yang Maha Esa dalam agama Buddha adalah “ Atthi Ajâtam Abhûtam Akatam Asankhatam “ (dalam bahasa Pâli), yang artinya “Suatu yang Tidak Dilahirkan, Tidak Dijelmakan, Tidak Diciptakan, Yang Mutlak”. Sedangkan istilah Asankhata dalam bahasa Pâli berarti Yang Maha Esa atau Yang Mutlak.

Serta pada penganut serta pemeluk agama Hindu, sebagai berikut;
Tuhan didalam agama Hindu merupakan suaru esensi tertinggi yang meresapi seluruh jagat raya ini, di dalam naskah-naskah kitab suci keberadaan tuhan banyak di jelaskan didalam kitab-kitab tersebut seperti misalnya didalam kitab suci Bhagawad Gita yakni disebutkan sebagai berikut :
Etadyonini bhutani
sarvani ty upadharaya
aham kristnasya jagatah
prabhavah pralayas tatha. (BG. VII.6)

Yang Artinya:
            Ketahuilah, bahwa semua insani mempunyai sumber-sumber kelahiran disini, Aku adalah asal mula alam semesta ini demikian pula kiamat-kelaknya nanti.

Aham atma gudakesa
sarva bhutasaya sthitah
aham adis cha madhyam cha
bhutanam anta eva cha. (BG.X.20)

Yang Artinya :
Aku adalah jiwa yang berdiam dalam hati segala insani, wahai Gudakesa. Aku adalah permulaan, pertengahan dan penghabisan dari mahluk semua.

yach cha pi sarvabhutanam
bijam tad aham arjuna
na tad asti vina syan
maya bhutam characharam. (BG. X.39)

Yang artinya :
Dan selanjutnya apapun, oh Arjuna, aku adalah benih dari segala mahluk, tidak ada sesuatupun bisa ada, bergerak atau tidak bergerak, tanpa aku.
Tuhan (Hyang Widhi), yang bersifat Maha Ada, juga berada disetiap mahluk hidup, didalam maupun doluar dunia (imanen dan transenden). Tuhan (Hyang Widhi) meresap disegala tempat dan ada dimana-mana (Wyapi Wyapaka), serta tidak berubah dan kekal abadi (Nirwikara). Di dalam Upanisad disebutkan bahwa Hyang Widhi adalah "telinga dari semua telinga, pikiran dari segala pikiran, ucapan dari segala ucapan, nafas dari segala nafas dan mata dari segala mata", namun Hyang Widhi itu bersifat gaib (maha suksma) dan abstrak tetapi ada.
Di dalam Bhuana Kosa disebutkan sebagai berikut:
"Bhatara Ciwa sira wyapaka
sira suksma tan keneng angen-angen
kadiang ganing akasa tan kagrahita
dening manah muang indriya".

Artinya:
Tuhan (Ciwa), Dia ada di mana-mana, Dia gaib, sukar dibayangkan, bagaikan angkasa (ether), dia tak dapat ditangkap oleh akal maupun panca indriya.
Walaupun amat gaib, tetapi Tuhan hadir dimana-mana. Beliau bersifat wyapi-wyapaka, meresapi segalanya. Tiada suatu tempatpun yang Beliau tiada tempati. Beliau ada disini dan berada disana Tuhan memenuhi jagat raya ini.
"Sahasrasirsa purusah sahasraksah sahasrapat,
sa bhumim visato vrtva tyatistad dasangulam". (Rg Veda X.90.1)

Artinya :
Tuhan berkepala seribu, bermata seribu, berkaki seribu, Ia memenuhi bumi-bumi pada semua arah, mengatasi kesepuluh penjuru.
Seribu dalam mantra Rg Veda di atas berarti tak terhingga. Tuhan berkepala tak terhingga, bermata tak terhingga, bertangan tak terhingga. Semua kepala adalah kepa_Nya, semua mata adalah mata-Nya, semua tangan adalah tangan-Nya. Walaupun Tuhan tak dapat dilihat dengan mata biasa, tetapi Tuhan dapat dirasakan kehadirannya dengan rasa hati, bagaikan garam dalam air. Ia tidak tampak, namun bila dicicipi terasa adanya disana. Demikian pula seperti adanya api di dalam kayu, kehadirannya seolah-olah tidak ada, tapi bila kayu ini digosok maka api akan muncul.
Eko devas sarva-bhutesu gudhas
sarva vyapi sarwa bhutantar-atma
karmadyajsas sarvabhutadhivasas
saksi ceta kevalo nirgunasca. (Svet. Up. VI.11)

Artinya :
Tuhan yang tunggal sembunyi pada semua mahluk, menyusupi segala, inti hidupnya semua mahluk, hakim semua perbuatan yang berada pada semua mahluk, saksi yang mengetahui, yang tunggal, bebas dari kualitas apapun.
Karena Tuhan berada di mana-mana, ia mengetahui segalanya. Tidak ada sesuatu apapun yang ia tidak ketahui. Tidak ada apapun yang dapat disembunyikan kepada-Nya. Tuhan adalah saksi agung akan segala yang ada dan terjadi. Karena demikian sifat Tuhan, maka orang tidak dapat lari kemanapun untuk menyembunyikan segala perbuatannya. Kemanapun berlari akan selalu berjumpa dengan Dia. Tidak ada tempat sepi yang luput dari kehadiran-Nya.
Kendatipun Tuhan itu selalu hadir dan meresap di segala tempat, tetapi sukar  dapat dilihat oleh mata biasa. Indra kita hanya dapat menangkap apa yang dilihat, didengar, dikecap dan dirasakan........

Dari kutipan diatas, bahwa kita sebenarnya adalah sama, dari kecil kita dikenalkan mengenal Tuhan, dalam berkehidupan bersama, akur guyub dan bersosial.

Kamis, 16 Maret 2017

Abdi

S    a    n    g    -    a     b     d     i

Pagi yang tak begitu nyaman sudah, yang dirasakan seorang santri.santri yang saat itu mengabdikan pada sang kyai, justru mendapatkan ujian, karena ada salah paham santri pun kena teguran. Teguran yang mungkin dianggap iya adalah berat, sang santri pun diam menepi di dalam surau untuk meminta maaf.

Suasana yang dirasa tegang, bahwa dia merasa numpang, merasa belum punya, merasa susah, serta merasa sendiri itu kemudian bertemulah seorang tua. Seorang tua tersebut menyampaikan beberapa hal, sang tua yang tiba-tiba datang dengan wangi dan cahaya itu berkata, "cung sak rekasane awakmu isih Ono seng luwih rekoso, sak sedeh sedeh awakmu iku Yo iseh Ono sing luweh sedeh, sak dewe-dewene awakmu Yo sek Ono sek luweh dewean, westo Urip iku nengdunyo Ojo mbok gawe peteng, koyoto kuburan, gaweo Padang koyoto surga. Senajan Iki mung ndunyo" ujar sangtua yang beberapa saat pergi melangkah menuju surau.

Santri tersebut langsung berfikir dan membiarkan kejadian yang ada. Karena santri yang tidak pernah mengikuti ngaji bareng kyai nya yang hanya cuman di dapur terus menerus itu kemudian menegarkan kembali batinnya. Sendirinya adalah biasa, sedihnya adalah biasa serta miskinnya adalah biasa, ketika Mereka berjuang dengan ujian yang sangat dalam, ujar cerita sang tua kepada santri.

"Dewean, cobo delok nabi Nuh as, di cobo ditinggalno kluwargane Seko adzab banjir bandang. Tresna marang bojo LAN anak iku Yo Dani cobo. Deloken nabi Isa as, di ino-ino sapa iku, sopo bapake. Kanjeng Nabi Muhammad Rasulullah, iku berjuang dibalangi dewean, mangkat Nang Madinah dewean, OPO dikiro ORA sedeh? Iyo iku urep cung, kudu pintering jogo, Yen awakmu ISO jogo, westo......" 

Em nggih-nggih. Maturnuwun.

Jumat, 10 Maret 2017

Bidadari ku terbang

Azan berkumandang merdu meneduhkan hatiku tuk menghadap Nya, walau panas tubuh ini terasa, bukan karena ac yang mati ataupun pintu jendela tertutup rapat karena sudah akan terhias ya ronce-ronce bunga putih adalah melati. Wajah yang muram aku memandang entah karena apa. Entah, sebentar aku ambil songkok dan sajadah suci kemudian menuju sujudku. Tangis mulai mendesak diantara bacaan suci dari bibir ini, makin terasa saat aku mengacungkan jariku untuk mengakhiri ritualku. Beranikan ku bertanya kepada bidadari yang murung itu, setelah salam aku ucapkan. "Assalamualaikum, kenapa wajahmu murung wahai kekasihku, ada salahkah diriku kepada mu,engkau yang lembut hingga menjadikan murung dihadapan aku ini?" Tanyaku dengan mesra. "Tidak, tidak apa. Aku hanya tadi yang setelah membersihkan kamar ini, lalu terkena debu di mayaku". "Apakah itu yang sebenarnya yang ada didirumu wahai kekasihku" ungkap ku yang belajar sabar saat mengenal nya. Sembari ikut menata kamar yang sebentar lagi yang akan dijadikan ritual suci itu.

Sekejap diamku teringat ketika sang penghulu mengesahkan hallal ku kepada bidadari ku, aku merasa yakin pasti ada yang janggal kepada dirinya. Bising diskusi para tamu yang masih terlihat di ruang tengah, aku mulai menghampirinya, dengan canda dan banyolan yang sejuk, sedikit meredakan panasnya tubuh ini. Sapaan para tamu resepsi kami membuat makin akrab larut dalam gelap malam sakral saat itu. Hiburan musik mengiringi serta suguhan yang memanjakan lidah lincah untuk asik mendukung bincang itu. 00:00 hingga tak terasa mengingat kan mereka tuk bergegas balik ke rumah masing-masing. Hening tanpa lama, ketika musik mula berhenti.

Harum bunga melati menghantarkan aku tuk menyapa kepada kekasih ku itu. Ternyata ia pun masih terlihat gelisah. Keberanian diriku tuk menanyakan kembali, " hai kekasihku yang lema hati, sudah lama aku menelan pahit, pahit oleh penderitaan. Lalu ada apa dengan kamu". "Tak apa" ujarnya. Ya sudah.

Tiba-tiba dengan lembut serta tangis, bidadari ku pun menceritakan kepada ku. "Aku minta maaf" dengan tersedak oleh tangisnya. "Ada apakah ?, Ceritakan kepadaku, karenamu aku harus siap apa saja melayani mu wahae kekasihku". "Maafkan aku Abi, kenapa aku murung dan terlihat mata ini selalu meneteskan air". Tentangku tuk melerainya, " lalu kenapa dan ada apa? Apakah saya salah?".
"Tidak, ini adalah aku yang tidak jujur kepada mu ya Abi". Sebentar lampu kamarun padam dan berhentilah percakapan yang serius itu. Dengan lahan aku melangkah menuju saklar meteran listrik itu.

Menyala dan terangkat kembali kamar indah penuh bunga-bunga itu. Lanjut tanyaku kepada bidadari yang murung. "Lanjutkan lah ada apa dengan perasaan mu itu, buatlah lega untukku". "Iya, sebenarnya aku sudah mencintai orang pilihan ku, namu apa daya, aku harus patuh wasiat orangtuaku untuk mendampinginya". "Em" dengan hati yang langsung sekejap sesak. Akupun menenangkan hati ini. "Lalu apa permintaan mu kepadaku" dengan terbata bata aku menanyakan itu kepada bidadari murung. "Iya aku paham, kan ku jaga sucimu walau hallalmu bersamaku". 

Berlahan aku tinggalkan kamar dengan kemasku, rasa dingin serta panas menghantarkan pulang kerumah, tuk meninggalkan hallku. Sedih memang, pahit itu iya. Namun biarkan sedihku menyembuhkan lukamu karenaku.

Kamis, 09 Maret 2017

Sang Pencari

Ketika itu, ada seorang muda yang ingin mencari suatu bebas dari ketidak tahuannya. Kakak yang terbaring karena musibah selalu mengeluh dan merintih sakit kepadanya. Tapi sangpemuda mencoba bertahan dan menjaga serta merawat kesembuhan kakak ipar tersebut, namun ia gelisah. "Jika seperti begini terus si kakak tak akan kuat, dari cobaannya" pikir pemuda itu. Pemuda itupun pergi dan pamit, saat siang terik yang menyengat. Tak dirasa panas tersebut ia langkahkan kakinya menuju kota yang akan dituju. Selangkah demi selangkah ia jalani dan mencoba mencari tumpangan yang sedia menghampiri pemuda yang cukup terlihat itu.
Beberapa orang bermobil, beberapa orang berkendara tak ada satupun yang bersedia ikhlas membantuku saat lelah. Tanpa sadar ada seorang tua, yaitu sopir BOK tanpa ia mintai tolo tiba-tiba berhenti dan berkata " nak mau hendak kemana, ikutlah, mari didepan adalah gunung yang lumayan bikin capek jika kamu berjalan". Tak ada ragu, pemuda itu naik ke mobil BOK tersebut. Aroma pun bapak sodorkan ke pemuda, itulah rokok kretek.

Lanjut cerita ada sang preman yang sedia menolong, rasa takut dan perih di kaki serasa mau putus ia rasakan untuk mencari sebuah kemerdekaan.

Keinginan adalah sumber penderitaan
Tempatnya dipikiran
Tujuan bukan utama.
Yang utama adalah prosesnya
Kita hidup mencari bahagia
Harta dunia kendaraannya
Bahan bakarnya Budi pekerti.

Sabtu, 25 Februari 2017

Olah rasa

Betapa lucunya Meri(anak bebek) ini, betapa pahamnya Meri ini kepada ku, ya itu pendapat aku saja. Teringat tembang masa kecil yang memiliki makna tuk menasehati diri ini. Untuk selalu mawas, sopan, serta jangan cuman diam dirumah tidur tanpa pekerjaan, cuman bikin ditertawakan. Walau yang bersama saya itu bukan anak mentok. Hehehe

Mentok-mentok
Mentok-mentok tak kandani
Mung sholahmu angisin-isini
Bokyo Ojo ndheprok
Ono kandang WAE
Enak-enak ngorok
ORA nyambut gawe
Mentok-mentok
Mung lakumu megal-megol gawe guyu.

Jumat, 03 Februari 2017

MRANGGEN dan MaRtANGGEN

MRANGGEN dan MaRtANGGEN

Begitulah tempat kecil yang untuk menenangkan jiwa atau rasa lewat seni serta karya, karsa. Mranggen merupakan desa kecil yang terletak di ujung selatan barat atau batas dari kabupaten Demak dengan kota Semarang. Mranggen sendiri adalah salah satu kecamatan berkembang di kabupaten Demak, yang memiliki destinasi tinggi, selain akan budaya religi, Mranggen juga memiliki sejarah panjang perjuangan sosok presiden RI pertama Ir Soekarno di kancah internasional dengan perkembangan Islam. Karena itu kami menggagas terwujudnya MaRtANGGEN di Mranggen dari tinjauan positif perjalanan tokoh-tokoh yang saya kagumi dari perjuangan akan berdiri nya bangsa Indonesia ini, rasa tegas dan rendah hati adalah Marta kami terima, lalu tempat adalah wadah dan ruang berpijak yaitu Nggen.

MaRtANGGEN terletak di desa MRANGGEN, kecamatan Mranggen kab Demak. Tepatnya di jl Rayung Kusuman 4 RT 08 05 kami menggagas terwujudnya MaRtANGGEN tersebut. Konsep kami jelas, ber- dasarkan Demokrasi serta sosial juga etika religi toleransi kami terapkan. Budaya tersebut kami akan menjadikan kegiatan yang ada.

Rabu, 01 Februari 2017

Perfomart

Gerak adalah bagian dari rileksasi yang penuh makna. Rileksasi bagian perasaan yang terungkap lewat gerak yang bahkan secara singkat, namun ada yang bisa tersampaikan. Bicara gerak adalah sesuatu yang melebihi dari suatu karya sastra atau penulisan dan selanjutnya adalah gambar. Pergerakan tersebut sudah lama orang melakukannya dengan sadar atau tidak sadar. Coba kita pahami pada gerak religi (sholat) adalah gerak yang penuh makna untuk menyampaikan sesuatu rasa kepada Tuhan.

Kenapa kok gerak (perfomart) lebih dari pada menulis, atau melukis?

Iya. Karena dalam bahasa gerak, jika kita tuliskan atau bahkan kita gambarkan akan melebihi dari gerak tersebut dalam waktunya. Misal begini, joba bayangkan tulisan ini dan kita gerak kan, berapa detik kita bergerak, berapa menit atau jam kita tuliskan.
#dalam gerak = aku membuka pintu.
#dalam tulisan = terasa getar hati ini saat gagang pintu yang dipegang,   dengan berlahan sembariku menengok jam dinding sudah saatnya......

Ungkapan diatas adalah sekelumit wacana dan perbedaan tentang pemahaman dasar dari gerak dan tulisan. Tentunya kita akan lebih konsentrasi dan tenaga yang extra dalam melakukan perfomart . Karena dari gerak bagaimana, ungkapan gerak kita lakukan bisa terbaca oleh orang lain.

Lalu bagaimana melakukan gerak itu dapat dipahami orang lain?

Selasa, 31 Januari 2017

Belajar menulis

Menulis Sastra

Menulis?, Tentunya menulis itu bagaimana, mudah atau susah menulis itu. Ada beberapa tehnik serta cara dan bigron menulis. Lalu apa sih bigron menulis, apakah biografi penulis, ataukah bagaimana?.

Hai orang-orang yang gemar menulis, aka n asik bila kita mendapatkan beberapa ilmu dalam satu kegiatan. Begini NI, nulis sastra atau cerpen bahkan novel dengan latar sejarah. Ah itu kuno, jangan salah sobat, justru biar gak di anggap gaptek harus..... MaRtANGGEN adalah ruang serta bersama.

Minggu, 29 Januari 2017

Perjalanan

Perjalanan

Karya dan religi berjalan beriringan, mungkin banyak pakar menyampaikan bahwa, kita berkesenian atau berkarya jangan bersentuhan dengan religi karena takut ada yang menciderai atau terciderai. Namun sejarah juga justru bersinggungan antara seni dan religi. Banyak hal pula kita berkarya berkaitan dengan rasa dan batin. Yah intinya kita berkarya ya berkarya saja untuk yang baik.

Sabtu, 28 Januari 2017

MaRtANGGEN

Kreatif akademik

Konsultasi kreativitas
Salah satu kegiatan sering atau berbagi pengalaman dengan mitra atau teman belajar, dalam kegiatan ini bertujuan untuk membuka rasa kreativitas,inovasi untuk masa depan.

Art kreativitas

Amplop. mixmedia
Ketika habis manis sepah dibuang kini janganlah. Karena kita manfaatkan untuk mengisi waktu serta interior rumah kita.

Kamis, 26 Januari 2017

Studi religi

JANGAN MERASA TER....

Dari sedikit demi sedikit kita mengumpulkan apa yang kita lakukan untuk positif walau kita adalah manusia yang terkadang melakukan kesalahan. Lantas bagaimana kita berjalan di dunia ini apa harus kita merasa terbesar, terkuasa, itulah bagian sifat manusia pada umumnya. Maka di saat ini kita harus merenungkan apa yang pernah kita lakukan, mari kita tinjau dari terkecil yang kita lakukan dari makan serta minum, semuanya akan keluar menjadi najis / sesuatu yang tidak baik. Lalu kita baik dari mana, bahkan kita dengan panci sangat indahlah panci.

Bila kotornya kita saat lahir itu kita bersihkan dengan air akan hilang, namun bagaimana jika hati kita yang kotor, lalu bagaimana untuk membersihkan hati itu?. Maka mari kita bersihkan hati kita dengan perbuatan, amal serta perilaku yang baik, dari apa yang kita lakukan sedikit akan membersihkan hati ini hingga menjadi lunak serta merasa terkecil di dunia ini.

Maafkanlah diri ini, ya maafkanlah diri ini.....

Lihatlah orang yang tinggal di kolong jembatan, di emper jalan, mereka saja masih bisa tersenyum dan kebersamaan dalam guyubnya. Mereka adalah contoh dalam kesederhanaan yang patut kita contoh. Jangan kita lihat dari kedua mata kita, namun kita lihatlah dari hati. Inilah hidup, jangan samakan dengan sekolah. Ketika merasa berilmu yang tinggi merasa pintar, itupun tak akan tahu cobaan yang akan datang, namun ketika ujian sekolah itu terkadang dapat bocoran.

Suatu ketika ada cerita, ada seseorang menyapa dengan salam, Hae sahabat saya adalah kekasih, bermimpi apa saya bertemu dengan mu, karena sahabat adalah peduli dan perhatian pada ibumu. Bahwa kamu berbakti pada ibumu tanpa meminta warisan atau menuntut dari ibumu yang berlebihan. Cobalah kita rasakan dari cerita itu, hingga kita ambil hikmahnya dan ada apa hasil yang kita petik.

Kasih ibu kepada Beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi tak akan kembali
Hingga sang Surya menyinari dunia.

Rabu, 25 Januari 2017

MaRtANGGEN

MaRtANGGGEN Rumah pintar adalah program yang bermula dari open house untuk anak-anak di kawasan kampung pinggiran kota yang mencoba untuk berkembang menjadi suatu sanggar atau lembaga budaya. Program open house ini mendorong untuk menjadi sanggar atau lembaga budaya MaRtANGGGEN, pada tanggal 18 Agustus 2016. Tujuannya adalah menciptakan rasa nyaman, agar generasi dari berbagai kelompok saling berinteraksi tanpa ada rasa perbedaan, serta berani mengekspresikan gagasan dan kemampuannya. Disamping kerajinan anak, musik serta teater menjadi kegiatan yang menyatukan mereka.

Gagasan pendidikan di selenggarakan dengan mengambil metode atau model pembelajaran kooperatif serta berbasis pengalaman (experience curriculum) di sanggar ini, anak-anak akan belajar mengembangkan kemampuan mereka bersama.

Visi.
Menjadikan model pendidikan untuk pinggiran sebagai kebudayaannya menghormati serta menghargai hak-hak orang sebagai manusia seutuhnya.

Misi.
1. Mengembangkan berbagai bentuk opini untuk menumbuh kembangkan sikap saling menghargai hak-hak dasar atau demokrasi.
2. Pencairan dan pengembangan model pendidikan terhadap pengembangan model pendidikan yang aktual serta relevan.
3. Menjadikan sanggar sebagai wujud dari komitmen terhadap pengembangan pendidikan melalui pengalaman.

Program
. Pengembangan pengetahuan (karya).
. Kreativitas (cipta).
. Kehendak (karsa).
. Efeksi (rasa).

Program ini meliputi kelompok bermain dan kelompok belajar keterampilan dasar.

Pengembangan
* Kelas akademik
* Musik
* Teater
* Kepenulisan
* Kerajinan
* Perekonomian
* Lingkungan hidup
* Kesehatan
* Audiovisual
* Apresiasi

RUANGKU ADALAH KARYAKU, JENDELAKU ADALAH INSPIRASIKU, MENCARI DAN MENEMUKAN ADALAH PRINSIP.

Home: MaRtANGGGEN Rumah          Pintar.
Jl. Rayung Kusuman 4 RT 08/05. No. 18. Mranggen Demak.

Senin, 23 Januari 2017

MaRtANGGEN adalah wadah untuk mengolah rasa,karsa serta pribadi yang berPancasila.....