JANGAN MERASA TER....
Dari sedikit demi sedikit kita mengumpulkan apa yang kita lakukan untuk positif walau kita adalah manusia yang terkadang melakukan kesalahan. Lantas bagaimana kita berjalan di dunia ini apa harus kita merasa terbesar, terkuasa, itulah bagian sifat manusia pada umumnya. Maka di saat ini kita harus merenungkan apa yang pernah kita lakukan, mari kita tinjau dari terkecil yang kita lakukan dari makan serta minum, semuanya akan keluar menjadi najis / sesuatu yang tidak baik. Lalu kita baik dari mana, bahkan kita dengan panci sangat indahlah panci.
Bila kotornya kita saat lahir itu kita bersihkan dengan air akan hilang, namun bagaimana jika hati kita yang kotor, lalu bagaimana untuk membersihkan hati itu?. Maka mari kita bersihkan hati kita dengan perbuatan, amal serta perilaku yang baik, dari apa yang kita lakukan sedikit akan membersihkan hati ini hingga menjadi lunak serta merasa terkecil di dunia ini.
Maafkanlah diri ini, ya maafkanlah diri ini.....
Lihatlah orang yang tinggal di kolong jembatan, di emper jalan, mereka saja masih bisa tersenyum dan kebersamaan dalam guyubnya. Mereka adalah contoh dalam kesederhanaan yang patut kita contoh. Jangan kita lihat dari kedua mata kita, namun kita lihatlah dari hati. Inilah hidup, jangan samakan dengan sekolah. Ketika merasa berilmu yang tinggi merasa pintar, itupun tak akan tahu cobaan yang akan datang, namun ketika ujian sekolah itu terkadang dapat bocoran.
Suatu ketika ada cerita, ada seseorang menyapa dengan salam, Hae sahabat saya adalah kekasih, bermimpi apa saya bertemu dengan mu, karena sahabat adalah peduli dan perhatian pada ibumu. Bahwa kamu berbakti pada ibumu tanpa meminta warisan atau menuntut dari ibumu yang berlebihan. Cobalah kita rasakan dari cerita itu, hingga kita ambil hikmahnya dan ada apa hasil yang kita petik.
Kasih ibu kepada Beta
Tak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi tak akan kembali
Hingga sang Surya menyinari dunia.